Jumat, 16 Januari 2009

Kempen Dengan Kepala Babi?
Oleh: Jannatul Husna


Mengejutkan, begitulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan peristiwa yang berlaku di awal siang ini, Jumat 16 Januari 2009. Penduduk Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya digegerkan dengan temuan kepala babi di surau atau masjid berkenaan. Perbuatan yang sangat tidak bertanggung jawab itu, sepertinya berlangsung dan dirancang sebegitu awal serta cukup rapi. Banyak pihak merasa resah dengan kehadiran dua kepala babi itu mulai dari Direktur APIUM Prof. Dr. Ahmad Hidayat, para pensyarah, pegawai-staf dan mahasiswa, bahkan kelompok tertentu. Karena mereka bukan sekedar meletakkan binatang najis tersebut di komplek Pengajian Islam, tetapi juga (turut) membalutnya dengan bendera kebanggaan partai oposisi Islam di Malaysia, Partai Islam SeMalaysia (PAS). Tindakan provokasi SARA ini agaknya juga berhubung-erat dengan pemilu di tingkat pelajar UM dan pemilihan wakil parlemen yang bakal diadakan di Kuala Terengganu dalam masa yang dekat ini? Untuk saudara ketahui, beberapa hari terakhir, memang mahasiswa Universiti Malaya sedang disibukkan dengan persiapan kempen (kampanye) dan pemilihan Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM-Badan Eksekutif Mahasiswa-kalau di Indonesia). Beragam upaya tentu boleh beredar, sampai tindakan pelecahan atas nama agama seperti hari ini, sekalipun. Naife!

Pagi ini, seperti biasa saya ke kampus dengan maksud untuk menulis dan mencari bahan bacaan di Perpustakaan. Lebih dari itu, saya telah berjanji dengan bang Zaki akan ke Kedai Buku al-Bayan, untuk membeli buku al-Minhaj al-Hadith fi 'Ulum al-Hadith karangan Prof. Dr. Sharf Mahmud al-Qudah, yang beberapa hari lalu telah saya incar untuk dimiliki. Baru terbeli hari ini. Saat berada di ruang kecil inilah saya mengutip informasi bahwa telah berlangsung kejadian miris seperti cerita di atas. Pantas, kehadiran polisi di areal surau kampus (rupanya) menenangkan suasana yang berlaku. Saya baru saja tergumam saat melewati kawasan tersebut. Rupanya itu!


Isu babi untuk kawasan Malaysia memang cukup sensitif, bahkan lokalisasi peternakan babi beberapa waktu terakhir di sejumlah daerah di Malaysia mampu menarik simpati banyak pihak, dan itu mendapat tantangan hebat. Adakah karena Malaysia memiliki penduduk mayoritas muslim? Mungkin saja! Masalah pembiakan babi itu selesai. Biasanya menjadi urusan kerajaan, baik pusat maupun negeri. Tetapi masalah peletakan kepala babi di surau Universiti Tertua di Malaysia dan bergengsi dunia ini bakal menjadi urusan siapa? Kenapa isu politik menjadi berubah dan begitu sangat menjijikan? Adakah peraturan kempen pemilihan wakil mahasiswa UM boleh dirayakan dengan mengundang masuk binatang haram ke dalam kampus. Entahlah?

Apapun yang berlaku hari ini, yang pasti saya ingin mengapresiasi usaha gigih kawan-kawan PPIUM dalam menyiapkan alek pemilu pertama dalam perjalanan PPIUM ini. Mudah-mudahan wakil kita, pelajar-pelajar terbaik Indonesia di Universiti Malaya mampu melakar sejarah baru, menjadi presiden BEM-UM. Dengan tetap mempertunjukkan permainan politik yang santun, cantik dan berwibawa. Bukan dengan cara-cara keji seperti di atas. Walau peluang itu dikesan sangat tipis, namun kita mesti selalu optimis.

Duhai kawan, kita perlu mengajarkan kesantunan politik itu kepada mereka. Ini semua terlepas dari celoteh untung-rugi, seperti yang digulirkan oleh Ustaz Margono. Semoga!

1 komentar:

  1. Teribble.........

    Ini lumrah terjadi dimanapun, kondisi politik di Malaysia memang seperti itu.

    Sebagai partai Oposisi di negara yang bertajuk KE-RA-JA-AN atau dalam bahasa malay nya DI-RA_JA. tentu saja partai yang mendapatkan dukungan dapat berbuat apa saja termasuk menindas partai-partai oposisi yang banyak bicara.

    Ingat kasus Anwar Ibrahim ketika ingin mencoba bangkit dari partai Oposisi dan nyaris berhasil.

    Serangan Politiknya tentu saja kasus yang masih terngiang-ngiang dan memilukan yaitu difitnah melakukan SO-DO-MI--FA-SOL-LA-SI-DO
    akibatnya dipenjara menjelang pemilu.

    Udah dengar kabar Kader PKS Anggota DPRD Jambi (Sori namanya lupa....?)
    Di Fitnah oleh SCTV tertangkap tangan saat berhubungan intim disebuah panti pijat

    Faktanya :
    Anggota DPRD itu Khilaf pergi ke Panti Pijat Resmi hanya untuk kerokan (Ba Uruik kato urang minang)

    Maksud Fitnahan itu:
    Menghancurkan nama baik PK Sejahtera sebagai partai Bersih, peduli dan profesional (tentu saja partai lain menyambutnya dengan tepuk tangan bahagia)

    Kondisi Sekarang :
    Anggota DPRD Jambi itu diminta mengundurkan diri dari anggota legislatif. kalau menolak akan di berhentikan sebagai kader.

    Akibat Fitnahan itu :
    PK sejahtera sedang dalam proses menuntut SCTV yang menjadi biang keladi fitnah me- fitnah.
    Ikuti saja perkembangannya.

    Beberapa hal yang menarik biasanya akan nongol di :
    http://www.ide-islahul.blogspot.com
    atau ada materi tarbiyah PKS dan artikel lainnya di :
    http://www.Tarbiyah-islahul.blogspot.com

    BalasHapus