Selasa, 02 September 2008


Madrasah Ramadan: Mengasah Sebuah Kesalihan Lain
Oleh: Jannatul Husna*

Ramadan kali ini disambut oleh kaum Muslimin dengan suasana yang amat beragam, ada yang senang dengan tatapan senyum sumringah-nya, dan ada sekelompok lain yang masih bergelut dalam kesedihan, karena ranahnya dihantam oleh peliknya masalah kenaikan harga minyak global, yang turut memacu harga kebutuhan pokok dan masalah sosial lainnya. Bagi negeri yang menghadapi gejala sosial-politik, kenaikan harga minyak dan kenaikan harga sembako, tidaklah perlu larut dalam keluh-kesah karena tidak jauh di belahan sana, saudara kita menghadapi Ramadan dengan penuh cabaran, mereka tidak sempat untuk memikir apa yang akan dimakan saat berbuka dan tatkala sahur, karena iklim perjuangan jihad yang luar biasa padat dan hebatnya, mereka mencari kemerdekaan di ranah mereka sendiri. Tanah tumpahnya dicabik-cabik oleh beringas-kejamnya kolonial modern. Mereka tidak saja kehilangan harta, keluarga, tetapi mereka juga kehilangan kesempatan untuk menyempurnakan saum di siang hari dan qiyam Ramadan di malam hari. Tapi jangan dikira, bahawa ibadah Ramadan kita jauh lebih baik daripada ibadah puasa dan jihad mereka itu.

Apa yang mungkin tumbuh dari Madrasah Ramadan kita kali ini? Adakah kepekaan sosial kita tersadar dan bangkit dengan latihan Ramadan? Betapa susahnya kita menahan pedihnya lapar dan peliknya haus-dahaga saat makanan dan minuman terhidang di hadapan kita. Mereka yang kurang beruntung secara materi, sudah sangat akrab dengan suasana seperti itu, dan akan lebih berat lagi bagi saudara kita yang di suasana lapar harus memegang senjata di medan perang.

Kemerdekaan Ramadan kali ini harus termanfaatkan secara maksimal, menumbuhkembangkan rasa peka terhadap sekitar. Kalau bukan sumbangan materi, sekurangnya sumbangan pemikiran buat sesama. Sehingga kesalihan individual (ritual) kita berjalan seimbang dengan kesalihan lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu kesalihan sosial. Semoga!

Marhaban ya Ramadan....

*Pelajar Master Univ. Malaya
Kuala Lumpur


Tidak ada komentar:

Posting Komentar